Kamis, 15 Mei 2008

MAKALAH TEKIN

BAHASA INDONESIA


NAMA FANNYSYAH RAKHMAWATY

KELAS XII IPA 2

Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan Zaman dan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat. Saya sebagai penyusun bahan situs individu ini mengatakan bahwa Bahan Situs individu ini dibuat untuk memenuhi tugas Teknologi informasi dan Komunikasi.

Bahan Situs Individu ini berisi tentang memahami bacaan, berbicara dengan bahasa yang baik dan benar, be4rbicara didepan umum dan berdiskusi.

Dengan disusunnya Bahan Situs Individu ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amieeen…..

Penyusun

DAFTAR ISI

Pendahuluan

Daftar Isi

BAB II

Memahami Bacaan

Berbicara Dengan Bahasa Yang Baik dan Benar

Berbicara Didepan Umum

Berdiskusi

BAB III

Latihan Pilihan Ganda

Latihan Essay

Kunci Jawaban

BAB IV

Penutup

Daftar Pustaka

MEMAHAMI BACAAN

A. Memahami dan Menanggapi Isi Bacaan

Memahami isi bacaan berarti menangkap seluruh isi bacaan tersebut secara benar.

Contoh kalimat

Pencemaran lingkungan oleh limbah rumah tangga,lingkungan,peternakan,dan industri sering mengakibatkan terjadinyagangguan terhadap kesehatan manusia.

Tanggapan terhadap pernyataan tersebut bisa berupa persetujuan, misalnya dengan tindakan pemeliharaan kebersihan lingkungan.

B. Membaca Dalam Hati Sebuah Artikel

Membaca dalam hati adalah cara membaca dengan tidak dikeraskan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca dalam hati adalah mata dan ingatan.

C. Membaca Kesesuaian Pertanyaan dengan Bacaan

Membaca dengan didasari pertanyaan merupakan cara membaca yang sangat baik. Dengan cara demikian, kita akan selalu waspada dan selalu siap pada setiap bagian yang dikemukakan dalam bacaan itu.

D. Menanggapi Isi Berita Dalam Surat kabar Atau Majalah

Menanggapi berita berarti kita bertindak evaluatif & bersikaf objektif terhadap informasi actual yang kita terima. Bertindak evaluatif yaitu melakukan penilaian. Bertindak Objektif berarti kita menghadapi berita itu secara apa adanya.

1

E. Menentukan Fakta dan Pendapat dari Bacaan

Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan. Pendapat atau opini ialah pikiran atau tanggapan, terhadap sesuatu hal.

F. Menentukan Suatu Konsep Berdasarkan Informasi yang Disajikan

Konsep adalah rumusan abstrak tentang suatu kata atau hal. Konsep dapat diidentifikasi melalui sejumlah cirri atau data yang terdapat dalam kata itu. Misalnya, Untuk memahami konsep adil dapat diidentifikasi melalui penerapan kata yang digunakan oleh masyarakat.

(1). Kak, kalua kue harus adil, dong!masa saya kebagian sepotong.

(2). Keadailan di negeri kita belum berjalan dengan baik. Buktinya kesenjangan hidup antara satu daerah dengan daerah lain masih begitu menganga.

Dari pernyataan itulah kita dapat memperoleh gambaran tentang konsep adil. Secara umum adil bermakna perlakuan yang sama atau seimbang.

G. Membaca Sekilas Berbagai Bacaan dan Mencatat Gagasan Pokok

Membaca sekilas (skimming) adalah jenis membaca yang menuntun mata bergerak cepat dalam melihat dan memperlihatkan materi bacaan.

Tujuan membaca sekilas

1). Menentukan materi-materi tertentu secara cepat

2). Menentukan gagasan umum dari materi yang dibaca.

H. Menyimpulkan Isi Berita yang Benar

Menyimpulkan isi berita berarti menanggapi pernyataan-pernyataan suatu pemberitaan.

Pihak berwajib dibantu warga masyarakat dan nelayan Dsa Tanjungsari, juana,Kabupaten pati hingga JUmat masih terus melakukan upaya pencarian terhadap dua nelayan. Kedua nelayan tersebut hilang di laut setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam ditabrak kapal, di perairan Juana Pati.

2

Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari penggalan berita diatas adalah bahwa masyarakat nelayan Tanjungsari memiliki keperdulian yang tinggi terhadap sesamanya.

I. Membaca Nyaring

Membaca nyaring merupakan membaca dengan disuarakan, yakni dengan tujuan agar pembaca dengan orang lain atau pendengar secara bersama-sama dapat memahami pikiran dan perasaan pengarang.

Hal yang harus pembaca tahu :

Kapan ia harus melakukan jeda panjang & jeda pendek

Kata apa yang harus dinyatakan secara semangat atau lembut

J. Membaca Undang-Undang, Peraturan dan Tata Tertib

Undang-undang merupakan karya tulis yang mengandung kaidah-kaidah hokum.

Karena sifatnya permanent, kita tidak bisa sekehendak hati mengubah teks tersebut ke dalam bentuk lain. Hal ini sekaligus berfungsi sebagai bahan kesejarahan. Karena itu, baik ketika membaca atau menuliskanya, dituntut untuk memperlakukan secara hati-hati, mempertahankan kemurnian & orsinalitasnya dengan tidak menambah-nambah ataupun mengurangi.

K. Membaca Novel

Ketika membaca novel, maka yang berperan adalah sikap apresiatif atau daya penghayalan kita.

BERBICARA DENGAN BAHASA YAN G BAIK DAN B

A. Berbahasa Yang Baik dan Benar

Penggunaan Bahasa Indonesia dikatakan baik apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan, orang yang berbicara, serta tempat bahasa yang digunakan. Sementara itu, penggunaan bahasa Indonesia dikatakan benar apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa menyangkut masalah susunan kalimat (sintaksi), bentuk (morpologi), pilihan kata (diksi), serta lafal pada bahasa lisan, dan ejaan pada bahasa tertulis. Dengan demikian, bahasa yang baik dan benar itu selai tetap memperhatikan kaidah bahasa, juga bergantung kepada situasi serta tempat pembicaraan itu berlangsung.

Contoh, Alam pergi ke pasar dan melihat buah mangga yang besar dan kuning dijual orang. Alam tertarik, dan menawarnya. Kemudian terjadilah percakapan berikut.

+“ Berapaka harga mangga ini satu kilo gram?”

-”Sepuluh ribu, Pak”.

+”Bolehkah saya menawarnya enam ribu rupiah?”

-”Kalau beli banyak, boleh delapan ribu.”

+”Saya hanya akan membeli dua kilogram saja.”

Bagaimana pendapatmu setelah mendengar percakapan tersebut? Kalimat-kalimat yang diucapkan Alam kepada penjual mangga itu sidah benar. Kalimat-kalimatnya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Susunan kalimat serta pilihan katanya tepat. Jadi, bila dilihat dari kaidahnya bahasa Indonesia yang Alam gunakan sudah benar.

Akan tetapi, bahasa yang Alam gunakan dalam situasi tawar menawar itu terasa janggal. Alam menggunakan bahasa yang tidak cocok dengan situasi pasar. Bahasa Indonesia yang Alam gunakan tidak baik karena dalam bahasa percakapan ketika tawar-menawar di pasar tidak perlu menyusun kalimat dan menggunakan pilihan kata seperti di atas.

Ragam bahasa yang dituntut dalam tawar-menawar di pasar adalah ragam lisan yang santai. Kalimat-kalimat yang Alam gunakan sebenarnya cukup demikian:

+”Berapa satu kilo, pak?”

+” Enam ribu, boleh!”

+”Saya beli dua kilo saja!”

4

Dalam sebuah diskusi ilmiah, seorang pembicara berkata,”Setelah melihat perbedaan yang signifikan antara kedua pembicara, saya mengajak forum ini untuk menetapkan lebih dahulu prinsip-prinsip materi yang akan didiskusikan.” Bahasa yang diucapkan peserta diskusi diatas adalah bahasa yang baik dan benar, Bahasanya benar karena menggunakan kaidah bahasa yang tepat, juga bahasanya baik karena sesuai dengan situasai diskusi ilmiah. Penggunaan bahasa dalam diskusi tersebut adalah ragam bahas lisan yang resmi.

Bagaimana pula bahasa yang disampaikan orang ini?”Ma,Insya Allah, Anto akan balik bulan depan. Doakan, ya Ma. Minggu-minggu ini Anto lagi menghadapi ujian.” Bahasa yang digunakan Anto itu baik tetapi tidak benar. Ada kata-kata yang tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia secara vbenar. Kalimat yang seharusnya Anto kemukakan adalah “Ma, Insya Allah Anto akan pulang bulan depan. Doakan, ya Ma. Minggu-minggi ini Anto sedang menghadapi ujian.” Contoh kalimat yang Anto gunakan dalam surat pribadi untuk ibunya itu, termasuk ke dalam ragam bahasa tulis yang santai.

B. Membedakan Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulisan

Ragam bahasa lisan digunakan dalam kehadiran lawan bicara.

Ragam bahasa tulisan juga memiliki keunggulan. Ketika ingin menyampaikan sesuatu, kita memiliki kesempatan yang lebih leluasa dalam memikirkan kata-kata yang tepat yang dapat kita gunakan. Bentuk akhir kalimat ragam tulisan tidak jarang merupakan hasil beberapa kali penyuntingan.

C. Mengemukakan Keinginan Dengan Alasan yang Logis

Misalnya, Kita ingin mengikuti perkumpulan sastra. Menurut kita,kegiatan tersebut memang baik. Namun hal itu belum tentu baik menurut orang tua. Disinilah pentingnya kemampuan mengutarakan alasan-alasan yang logis itu. Bila asalasa yang dikemukakan itu logis, tentunya tidak sulit bagi orang tua untuk menerima keinginan-keinginan itu.

5

D. Bermain Peran Untuk Menyampaikan Informasi Lewat Telephon

Telephon merupakan sarana komunikasi sangat vital peranannya dalam kehidupan manusia global.

E. Mencatat Hal-Hal Penting dari Berita Radio Atau Televisi

Yang diperlukan dalam menerima berita atau informasi:

Memahami secara jelas masalah yang disampaikan,

Membedakan informasi yang penting dan yang tidak penting,

Mencatat informasi secara benar dan cermat.

Pencatatan berita radio atau televisi, antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut :

F. Menceritakan Kembali Berita yang Didengar

Hal penting yang harus diperhatikan ketika menyampaikan berita.

Akurat

Aktual,

Kritis,

G. Menyapaikan Pesan yang Diperoleh Dari Orang Lain

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerima pesan.

Tentukan secara jelas dari siapa dan kepada siapa pesan itu harus disampaikan.

Mintalah secara lebih jelas mengenai isi pesan yang perlu kita sampaikan itu.

Upayakan untuk selalu mencatat pesan-pesan itu.

Bila kita tidak sanggup memenuhi pesan-pesan itu kita hendaknya tidak sungkan-sungkan untuk menyampaikan ketidaksanggupan.

6

H. Menceritakan Kegiatan Atau Peristiwa

Tentu kita semua sepakat bahwa menceritakan sesuatu yang kita alami sendiri akan jauh lebih gampang ketimbang menceritakan sesuatu yang bersifat “konon kabarnya”.

I. Menceritakan Kembali Isi Novel

Supaya lebih menarik dalam bercerita maka diperlukan sejumlah kreasi sebagai pemikat.

Gunakan alat visualisasi, misalnya berupa gerak tangan dan mimic muka; atau dengan menggunakan media lain seperti gambar dan boneka. Alat-alat visualisasi ssperti ini penting, terutama untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak.

Gunakan pertanyaan yang bersifat menantang, misalnya, bagaimana akhir kisahnya?

Pilihlah metode-metode penyampainnya yang bersifat menantang. Misalnya, dengan cara dialog.

Alur kisah tidak monoton, mulailah dari konflik yang biasa, yang kemudian dibawa kepada konflik-konflik yang lebih hebat.

BERBICARA DIDEPAN UMUM

A. Membawakan Susunan Acara Dalam Suatu Pertemuan

1. Penyusunan Acara

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan acara adalah sebagai berikut.

Adakan rembuk bersama dengan panitia dalam merumuskan bentuk-bentuk acara yang akan dilaksanakan.

Mengkonsultasikan cara yang telah disusun dengan pihak–pihak terlibat.

Menyusun acara hendaknya memperhatikan waktu, fasilitas, serta anggaran yang tersedia.

Susunlah acara itu semenarik mungkin, dengan membiarkan antara acara yang serius dengan yang santai, antara acara yang sangat diminati khalayak dengan yang kurang diminati.

2. Menyampaikan Acara Dalam Suatu Pertemuan.

Hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh pembawa acara dalam kemampuannya dalam menjalin komunikasi dengan para pendengar. Hendaknya ia tidak kaku, baik dalam hal berbahasa ataupun gaya penampilan.

B.Menyampaikan Ceramah Dan Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan

Ceramah termasuk ke dalam jenis komunikasi massa.

Seiring penceramah dituntut untuk memiliki kesanggupan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik. Dalam hal ini, ia diharapkan dapat:

1). Berbicara dengan bahasa yang jelas dan menarik,

2). Jawaban tidak menggurui dan tidak berbelit-belit,

3). Memelihara kontak mata dengan penanya serta hadirin pada umumnya,

4). Menjawab dengan menunjukan wajah yang cerah dan penuh simpati

BERPIDATO

1. Persiapan-Pesiapan Berpidato

Langkah-langkah persiapan berpidato:

Merumuskan ide-ide pokok yang akan dipidatokan

Mengumpulkan bahan

1). Bacaan yang menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pidato,

2). Teknik-teknik dan gaya berpidato

3). Contoh naskah pidato,

4). Istilah-istilah populer, cerita, atau humor-humor yang relevan

Mensortir materi

1). Pilihlah materi yang terbaik,

2). Pisahkan materi pokok dengan materi penunjang

3). Materi yang terlalu banyak tidak akan menghasilkan pidato yang baik

Pemahaman dan penghayatan materi

1). Mengkaji materi secara kritis

2). Meninjau kelayaka materi dengan khalayak (audien),

3). Meninjau materi yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra,

4). Menyusun sistematika materi,

5). Menguasai materi pidato berdasarkan jalan pikiran yang logis.

latihan berpidato

1). Menguasai secara utuh materi yang sudah dipersiapkan

2). Penghayatan terhadap suasana dan audien yang akan dihadapi

9

2. Pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan berpidato adalah sebagai berikut.

mengucapkan salam pembuka,misalnya “assalamualaikum”

Memperkenalkan diri

Awal;ilah pembicaraan dengan hal-hal yang sudah diketahui pendengar atau yang menjadi bahan pembicaraan hangat pada waktu itu.

Sampaikanlah materi utama yang hendak kita bicarakan. Hindarilah penyampaian materiyang sifatnya menggurui.

Tutuplah pidato dengan kesan yang baik. Ucapkanlah terima kasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap terlaksananya pidato tersebut.

3. Mendengarkan Pidato dan Mengomentarinya

1). Sebagai sarana untuk belajar

2). Sebagai sarana hiburan

3). Sebagai sarana evaluasi

4). Menanggapi (responding).

4. Menganalisis Penggunaan Bahasa Dalam Berpidato

Contoh:

1). Kepentingan bangsa harus lebih diutamakan dong!

2). Mengapa saudara-saudara mau saja dikibulin?

Dalam kalimat tersebut ada penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur baur dengan bahasa daerah & bahasa asing. Peristiwa tersebut dalam ilmu bahasa disebut campur kode.

Sebabnya,

1). Penyampaian pidato yang berada dalam suasana santai sehingga pembicara tidak merasa perlu untuk menggunakan bahasa baku.

2). Pembicara tidak mengetahui padanya dalam bahasa Indonesia

3). Pembicara ingin memberi kesan mentereng dihadapan para pendengarnya.