Kamis, 15 Mei 2008

BERBICARA DENGAN BAHASA YAN G BAIK DAN B

A. Berbahasa Yang Baik dan Benar

Penggunaan Bahasa Indonesia dikatakan baik apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan, orang yang berbicara, serta tempat bahasa yang digunakan. Sementara itu, penggunaan bahasa Indonesia dikatakan benar apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa menyangkut masalah susunan kalimat (sintaksi), bentuk (morpologi), pilihan kata (diksi), serta lafal pada bahasa lisan, dan ejaan pada bahasa tertulis. Dengan demikian, bahasa yang baik dan benar itu selai tetap memperhatikan kaidah bahasa, juga bergantung kepada situasi serta tempat pembicaraan itu berlangsung.

Contoh, Alam pergi ke pasar dan melihat buah mangga yang besar dan kuning dijual orang. Alam tertarik, dan menawarnya. Kemudian terjadilah percakapan berikut.

+“ Berapaka harga mangga ini satu kilo gram?”

-”Sepuluh ribu, Pak”.

+”Bolehkah saya menawarnya enam ribu rupiah?”

-”Kalau beli banyak, boleh delapan ribu.”

+”Saya hanya akan membeli dua kilogram saja.”

Bagaimana pendapatmu setelah mendengar percakapan tersebut? Kalimat-kalimat yang diucapkan Alam kepada penjual mangga itu sidah benar. Kalimat-kalimatnya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Susunan kalimat serta pilihan katanya tepat. Jadi, bila dilihat dari kaidahnya bahasa Indonesia yang Alam gunakan sudah benar.

Akan tetapi, bahasa yang Alam gunakan dalam situasi tawar menawar itu terasa janggal. Alam menggunakan bahasa yang tidak cocok dengan situasi pasar. Bahasa Indonesia yang Alam gunakan tidak baik karena dalam bahasa percakapan ketika tawar-menawar di pasar tidak perlu menyusun kalimat dan menggunakan pilihan kata seperti di atas.

Ragam bahasa yang dituntut dalam tawar-menawar di pasar adalah ragam lisan yang santai. Kalimat-kalimat yang Alam gunakan sebenarnya cukup demikian:

+”Berapa satu kilo, pak?”

+” Enam ribu, boleh!”

+”Saya beli dua kilo saja!”

4

Dalam sebuah diskusi ilmiah, seorang pembicara berkata,”Setelah melihat perbedaan yang signifikan antara kedua pembicara, saya mengajak forum ini untuk menetapkan lebih dahulu prinsip-prinsip materi yang akan didiskusikan.” Bahasa yang diucapkan peserta diskusi diatas adalah bahasa yang baik dan benar, Bahasanya benar karena menggunakan kaidah bahasa yang tepat, juga bahasanya baik karena sesuai dengan situasai diskusi ilmiah. Penggunaan bahasa dalam diskusi tersebut adalah ragam bahas lisan yang resmi.

Bagaimana pula bahasa yang disampaikan orang ini?”Ma,Insya Allah, Anto akan balik bulan depan. Doakan, ya Ma. Minggu-minggu ini Anto lagi menghadapi ujian.” Bahasa yang digunakan Anto itu baik tetapi tidak benar. Ada kata-kata yang tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia secara vbenar. Kalimat yang seharusnya Anto kemukakan adalah “Ma, Insya Allah Anto akan pulang bulan depan. Doakan, ya Ma. Minggu-minggi ini Anto sedang menghadapi ujian.” Contoh kalimat yang Anto gunakan dalam surat pribadi untuk ibunya itu, termasuk ke dalam ragam bahasa tulis yang santai.

B. Membedakan Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulisan

Ragam bahasa lisan digunakan dalam kehadiran lawan bicara.

Ragam bahasa tulisan juga memiliki keunggulan. Ketika ingin menyampaikan sesuatu, kita memiliki kesempatan yang lebih leluasa dalam memikirkan kata-kata yang tepat yang dapat kita gunakan. Bentuk akhir kalimat ragam tulisan tidak jarang merupakan hasil beberapa kali penyuntingan.

C. Mengemukakan Keinginan Dengan Alasan yang Logis

Misalnya, Kita ingin mengikuti perkumpulan sastra. Menurut kita,kegiatan tersebut memang baik. Namun hal itu belum tentu baik menurut orang tua. Disinilah pentingnya kemampuan mengutarakan alasan-alasan yang logis itu. Bila asalasa yang dikemukakan itu logis, tentunya tidak sulit bagi orang tua untuk menerima keinginan-keinginan itu.

5

D. Bermain Peran Untuk Menyampaikan Informasi Lewat Telephon

Telephon merupakan sarana komunikasi sangat vital peranannya dalam kehidupan manusia global.

E. Mencatat Hal-Hal Penting dari Berita Radio Atau Televisi

Yang diperlukan dalam menerima berita atau informasi:

Memahami secara jelas masalah yang disampaikan,

Membedakan informasi yang penting dan yang tidak penting,

Mencatat informasi secara benar dan cermat.

Pencatatan berita radio atau televisi, antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut :

F. Menceritakan Kembali Berita yang Didengar

Hal penting yang harus diperhatikan ketika menyampaikan berita.

Akurat

Aktual,

Kritis,

G. Menyapaikan Pesan yang Diperoleh Dari Orang Lain

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerima pesan.

Tentukan secara jelas dari siapa dan kepada siapa pesan itu harus disampaikan.

Mintalah secara lebih jelas mengenai isi pesan yang perlu kita sampaikan itu.

Upayakan untuk selalu mencatat pesan-pesan itu.

Bila kita tidak sanggup memenuhi pesan-pesan itu kita hendaknya tidak sungkan-sungkan untuk menyampaikan ketidaksanggupan.

6

H. Menceritakan Kegiatan Atau Peristiwa

Tentu kita semua sepakat bahwa menceritakan sesuatu yang kita alami sendiri akan jauh lebih gampang ketimbang menceritakan sesuatu yang bersifat “konon kabarnya”.

I. Menceritakan Kembali Isi Novel

Supaya lebih menarik dalam bercerita maka diperlukan sejumlah kreasi sebagai pemikat.

Gunakan alat visualisasi, misalnya berupa gerak tangan dan mimic muka; atau dengan menggunakan media lain seperti gambar dan boneka. Alat-alat visualisasi ssperti ini penting, terutama untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak.

Gunakan pertanyaan yang bersifat menantang, misalnya, bagaimana akhir kisahnya?

Pilihlah metode-metode penyampainnya yang bersifat menantang. Misalnya, dengan cara dialog.

Alur kisah tidak monoton, mulailah dari konflik yang biasa, yang kemudian dibawa kepada konflik-konflik yang lebih hebat.

Tidak ada komentar: